Cari Situs Lain di sini

Loading

Tuesday, October 2, 2012

Sudah waktunya Indonesia Mengembangkan Teknologi Mobil Hybrid

Santer dikabarkan oleh pemerintah bahwa cadangan minyak bumi di Indonesia makin menipis. Ini artinya tidak sampai sepuluh tahun ke depan kita aka kesulitan mendapatkan suplai bahan bakar hasil olahan dari minyak bumi, seperti bensin minyak tanah dan sebagainya. 
Dengan kata lain kita harus impor untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak dalam negeri. Impor berarti mahal.
Bisa terbayangkan berapa uang yang harus kita keluarkan untuk mengisi full tangki mobil kita.
Saran dari pemerintah untuk menghemat bahan bakar bensin ada benarnya. Tapi itu hanya sekedar saran.
Saran hanya jadi omong kosong belaka tanpa diikuti dengan tindakan yang nyata.
Sarana transpotasi menghabiskan bahan bakar minyak paling banyak dinegeri ini. 
Sebenarnya pemerintah sudah nulai memberi solusi bahan bakar gas untuk sarana transpotasi umum.
Tetap ini kurang efesien karena infrastruktur pendampingnya belum lengkap. Seperti pengadaan tempat pengisian bahan bakar gas.
                                       


Tetapi ironisnya mobil berbahan bakar bensin banyak di Indonesia. Bahkan sekarang ini banyak dijumpai mobil-mobil dengan merk terkenal dunia. Wow...bisa jadi ini gambaran kemakmuran. Tetapi bisa juga ini simbol kenaifan. Wong bensin hampir habis kok malah beli mobil bensin. Kenapa tidak beli mobil Hybrid saja. Mobil Hybrid adalah mobil yang menggunakan bahan bakar listrik. Mobil ini ramah lingkungan dan cocok untuk iklim Indonesia.



Sekedar informasi, Toyota meluncurkan produk mobil Hybrid pertamanya 13 tahun silam, yaitu Toyota Coaster Hybrid EV, mobil jenis ini akhirnya diproduksi masal pada bulan Desember 1997.

Semestinya pada 13 tahun silam pemerintah sudah mulai mengimpor mobil jenis Hybrid ini. Dari sebuah situs jual beli online. Harga Toyota Prius keluaran tahun 2011 di Amerika di bandrol $ 23,810 atau kalau di rupiahkan sekitar Rp. 228.433.140.
Harga ini sebenarnya masih terjangkau. 
Sayangnya sampai saat ini Indonesia masih  digelontor dengan produk-produk mobil bensin. Sebaiknya mulai dari sekarang pemerintah mulai menutup kran impor untuk mobil berbahan bakar bensin dan membuka kran impor untuk mobil jenis Hybrid.